Aku memasukkan nasi kedalam mulutku
Tapi terhenti saraya tersenyum nanar
Kursi itu kosong
Satu satunya kursi yang kosong di meja makan kami
Tuannya sudah pergi
Meninggalkan banyak cerita di kursi itu
Saat dilema, aku selalu mendudukinya
Dan kursi itu mengambil semua sesak didada
Pun lelah tak akan ada jika duduk disana
Bukan karena ajaib
Tapi nasihat sang Tuan yang meneduhkan
Benar sekali
Sesak itu masih ada
Tapi baiklah, setidaknya kursi itu bisa menjadi penawar luka
Cukup duduk di sana
Mengingat senyum dan tawa
Bernostalgia cerita lama
Merenungi nasihat lama
BLAM
Hilang sudah semua luka
Meski mustahil, aku ingin mesin waktu ada
Satu hari saja
Untuk memberitahunya
Bahwa aku selalu mencintainya
Niceee🌻
BalasHapus