Kita?



Kita pernah tertawa seakan kita adalah orang yang paling bahagia di dunia. Kita juga pernah saling memaki dan akhirnya menangis seolah kita adalah orang paling menyedihkan di dunia. 
Tapi, dari semua itu, kita pernah merasa bahwa Tuhan sangat baik dengan mengutus malaikat terbaik untuk selalu berada disisi kita. 
Kau ingat, ketika aku menangis dan pergi begitu saja hanya karena tak sependapat denganmu. rasanya tak pernah ingin mengenalmu lagi.
Kau ingat, ketika aku sangat takut untuk bertemu karena takut jika kau membenciku, nyatanya kau tersenyum sangat lebar sembari menawarkan ku makanan. Rasanya, aku tak pernah ingin melepas atau melihatmu pergi lagi. 
Perasaan kita begitu rumit. Namun, kita seolah tak peduli pada perasaan rumit itu dan memilih menyibukkan diri. Memilih menghindar.
Namun, sejauh apapun kita mengulur jarak, takdir membuat kita kembali merasakan gempa bumi didada masing masing ketika bertemu.
Lucu.
Kita membuatnya rumit, sedangkan yang kita butuhkan hanyalah pernyataan. Ternyata, kita adalah dua orang yang sama. Sama sama menahan ego untuk sekadar mengucap sayang.


Komentar